22

“Monrow! Monrow! Monrow!” Sorak sorai penonton terdengar sampai ke belakang panggung.

“Monrow siap-siap. Kita akan performance setelah ....” Gadis itu melihat jam di pergelangan tangan dan kembali menatap ke lima pemuda di depannya.

”... sekarang.” Seorang pria dengan strip serta gitar yang tersampir langsung memandu rekan-rekannya untuk menaiki panggung setelah meneriakkan yel-yel penyemangat mereka.

“Kale!” Gadis itu memanggil pria yang menggendong gitar itu. Membuat sang empunya nama menoleh dan menatap netra hitam yang berbinar milik gadis yang mengalungkan name tag bertuliskan namanya, Almaira.

“Semangat.” Almaira tersenyum dengan sangat manis. Membuat Kale tertular dan ikut tersenyum menunjukkan deretan gigi kelincinya lalu naik ke atas panggung untuk menyusul rekan-rekannya.

“Hai semua!” Sorakan penonton kian heboh ketika Kale berada di atas panggung dan menyapa mereka. Harus diakui, bahwa ketampanan seorang Kale berhasil mengundang banyak kaum hawa hingga membuat mereka terpana.

“Hari ini, gue bareng Monrow bakal bawain lagu milik Taylor Swift. Yang tahu, bisa ikut nyanyi aja.” Pria itu memetik gitarnya dan memulai intro lagu milik Taylor Swift yang tak asing bagi penonton.

It feels like a perfect night To dress up like hipsters And make fun of our exes Ah-ah, ah-ah It feels like a perfect night For breakfast at midnight To fall in love with strangers Ah-ah, ah-ah

Sorakan penonton yang mengelu-elukan Kale kian menjadi-jadi. Kini rekan-rekannya mulai memainkan instrumen musik sedangkan Kale kini mengomando penonton agar ikut bertepuk tangan mengikutinya lalu melanjutkan nyanyiannya.

Yeah, we're happy, free, confused and lonely at the same time It's miserable and magical, oh yeah Tonight's the night when we forget about the deadlines It's time, oh-oh

“Semuanya!” Lagi dan lagi Kale mengomando penonton agar mengisi part reffrain.

I don't know about you But I'm feeling 22 Everything will be alright if You keep me next to you You don't know about me But I'll bet you want to Everything will be alright if We just keep dancing like we're 22, 22

Kale menyibakkan rambutnya dan kembali memainkan gitar eletrik hitam kebanggaannya itu secara indah. Karismanya sangat terpancar di setiap petikan, membuat para wanita makin berteriak agar mereka mendapatkan notice dari sang idola.

It feels like one of those nights We ditch the whole scene It feels like one of those nights We won't be sleeping It feels like one of those nights You look like bad news I gotta have you I gotta have you

Kale menutup penampilannya dengan kepalan tangan yang terangkat seakan-akan tengah meninju langit. Membuat teriakan penonton semakin menggila.

Sayangnya, penampilan Kale dan bandnya hanya satu kali saja. Karena Almaira dan band Monrow memiliki satu kejutan untuk vokalis sekaligus gitaris band itu.

Happy birthday, Kale. Happy birthday, Kale!” Penonton serempak menyanyi, mengikuti komando sang pemandu acara. Tak lupa pula, semua rekan-rekan Kale juga ikut bernyanyi. Begitupula Almaira yang kini menaiki panggung sembari membawa sebuah kue ulang tahun dengan lilin angka dua puluh dua yang menyala.

“Tiup Kal. Buruan sebelum kena kuenya,” perintah Almaira dan Kale langsung meniup lilin itu. Membuat satu stadium bertepuk tangan dan bersorak atas ulang tahun seorang Kalendra Ahgassa.

Hingga tiba-tiba teriakan itu berubah menjadi sebuah sorakan setelah Kale mencium gadis pembawa kue. Siapa lagi kalau bukan Almaira.

“Kal. Ini ada penonton,” bisik Almaira karena ia merasa malu. Namun, Kale tak habis akal dan justru mengacak rambut Almaira dan membuat semua kaum hawa cemburu dan patah hati serempak.

“Makasih ya ....” Kale tersenyum. Pria itu sadar bahwa ulang tahunnya kali ini sangat indah dan sangat berkesan untuk dirinya.

© hvangrcnjun ; 2021