Adjie
Lagu To The Bone oleh Pamungkas terputar melalui airpods milik Adjie. Kini ia memakirkan motornya digarasi motor kosan. Ia mematikan kendaraan dan disaat yang bersamaan Hendri dan Bagaskara bersaudara datang dan memakirkan kendaraannya.
“Kalian darimana aja dah? Kemarin ga keliatan dikosan,” tanya Ezekiel kepada Hendri dan Adjie.
“Anu kak, Adjie kemaren rapat OSIS ampe malem. Yaudah deh balik kerumah aja.” “Biasa gua mah El... nginep di warnet demi event legend.” Ezekiel, Jevais, dan Adjie serempak menoleh ke arah Hendri. Sedangkan Hendri? Ia hanya tersenyum kikuk.
“Mas Hen, kamu udah berapa kali sih dibilang jangan sering-sering ngewarnet...” ucap Jevais sembari memukul pelan pundak Hendri.
“Udah ya kakak-kakak sekalian, Adjie mending masuk dulu.” Adjie berjalan menuju kosan dan ia tanpa sengaja berpapasan dengan Rajendra.
“Lu anak baru yang diceritain Kak Dika bukan?” tanya Adjie. Rajendra memutar badannya dan mengangguk pelan.
“Salam kenal, gua Adjie. Lu Rajendra pacarnya Arjuna Lokananta yak?” Rajendra terkejut. Ia yang tengah telefonan dengan seseorang seketika terdiam.
Adjie POV
“Lu lagi telefonan sama Arjuna? Boleh gua bicara sama dia?” tanyaku kepada Rajendra. Aku melihatnya berbicara kepada seseorang dibalik telefon itu dan memberikannya kepadaku.
“Halo, ini Juna buriq bukan?” [anjir gua dikata buriq. pasti ini si adjie anaknya saskia sungker] “Ngaco anjir. Apa kabar lu?” [baik... eh kok lu bisa ketemu ama pacar gua?] “Anu... kan pacar lu ngekost di kosan tempat gua. Pas banget saudara dia juga disini,” [ohh gitu... titip pacar gua ya, kalau main sama cewe lapor ke gua. ntr dia balik Bandung kaga gua kasih jatah tuh anak] “Ahahahaha okey siap-siap, dah ye gua balikin ke pacar lu. Mukanya masam kek ketek kang becak,” ucapku sembari mengembalikan telepon genggam tersebut kepada Rajendra.
“Jen, kalau lu butuh apa-apa jangan sungkan dobrak kamar gua yang ada tulisan 'Adjie kembaran Park Jisung' okey.” Rajendra mengangguk lalu pamit untuk melanjutkan pacarannya.
Oh iya, aku belum memperkenalkan diri. Aku Adjie Sungkar Pradana, putra kesayangan keluarga. Saking sayangnya mereka, selalu saja aku diperebutkan untuk hak asuh setelah mereka berpisah. Aku? Aku tidak memilih siapa-siapa dan memutuskan untuk meninggalkan Kota Bandung dan tinggal ditanah kelahiranku yaitu Jogja. Sesekali aku menginap kerumah nenekku yang ada di Jogja setiap kali pulang malam dan sisanya dihabiskan dengan tinggal di Kosan Bujang.
Beruntungnya aku bisa menemukan rumahku di kosan ini. Bertemu dengan Dika yang seperti mama bagiku dan Kyle yang seperti ayah. Begitupula dengan yang lainnya yang aku anggap layaknya kakak.