Kalbu
Suara John Mayer menyanyikan lagu yang bertajuk You're Gonna Live Forever in Me yang bersanding dengan suara hujan di luar membuat Arga terdiam. Matanya terpejam, dengan tangan yang ia lipat di belakang kepala. Membiarkan seluruh petrichor meraup seluruh indra penciumannya.
You're gonna live forever in me
Arga menyanyikan bagian itu, dilanjutkan dengan senandung lembut sembari otaknya yang memutar kembali kenangan bersama Echa.
Jakarta, 2017
“Arga! Hujan, ih! Nanti kamu masuk angin.” Suara gemericik air yang mengenai bumi tak menghentikan Arga yang kini telah basah kuyup. Senyuman masih terpancar dari wajah bulenya, tak peduli bagaimana nasibnya nanti.
Tangan dingin dan basah milik pemuda itu meraih jemari Echa, berusaha agar sang gadis memasuki tirai air itu dan menikmati kota Jakarta yang tengah tersiram hujan.
“Hujan tiga puluh menit gak buat kamu basah, Echa. Katanya ketua Dewan Ambalan?” Pertanyaan meremehkan Arga memancing Echa. Ia mulai melepas sepatu dan kaos kaki, serta menaruh tasnya di serambi kelas. Gadis itu merasa tertantang dengan ucapan Arga dan pemuda itu mulai tersenyum sembari mengulurkan tangan seolah-olah mengajak gadis berambut sebahu itu untuk berdansa di tengah rintik hujan.
“Mau berdansa, nih?” Echa terkekeh dan meraih jemari Arga. Kedua insan itu langsung menikmati hujan yang menjadi musik pengiring. Berdansa dan tertawa seolah-olah dunia hanya milik mereka berdua.
Arga membuka matanya dan tersenyum. Momen itu menciptakan satu persatu bait dan saling berkaitan menjadi sebuah lagu. Membuat pemuda itu meraih ponsel dan mengetik seluruh ide yang ada menjadi sebuah lagu.
Hingga setelah itu ia tersenyum sembari menatap tulisan miliknya, ia merasa bangga pernah menjadi kekasih seorang Echa Malik Baskhara.
Semua kenangan Echa tersimpan di kalbu dan Arga akan selalu menghidupkan gadis itu di setiap lirik yang ia tulis.