Kenapa Kyle?

Surabaya, 2017 “Kyra! Aku udah mutusin nama panggung buat aku manggung besok di Band Festival.” Waktu itu, Yehezkiel baru menginjak bangku sekolah menengah atas. Namun, semua hawa sudah mengenalinya sebagai seorang gitaris dan penyanyi kafe yang sangat tampan hingga seminggu yang lalu, ada seorang pria yang mengajaknya untuk mengisi posisi vokalis di grup band ternama, Nirwana dan ini adalah job pertamanya, mengisi acara Band Festival di salah satu universitas ternama di kota pahlawan.

“Bagaimana? Cakep gak?” Aku meraih kertas pemberiannya dan terdapat sebuah tulisan tangan,

Kyle

“Kenapa Kyle? Kenapa gak Kiel? Kan itu dari Yehezkiel.”

“Gak mau. Ky itu dari namamu, Kyra. Sedangkan Le, itu dari El, nama panggilan kecilku dari kamu. Tapi aku balik dan jadilah Le. Kyle. Bagus kan?” Aku masih setia menatap tulisan itu. Lalu tersenyum dan mengembalikan kertas itu ke sang empunya.

“Bagus kok. Aku suka.” “Syukurlah kalau suka. Biar aku bisa bahagia yang ngonser besok,” tuturnya sembari memberikan senyuman paling cerah dari seluruh alam semesta yang aku ketahui.

© hvangrcnjun ; 2021