Mabar PUBG
Jiza beranjak dari kursinya dan menoleh ke arah jam lima, di sana terdapat Arga beserta rekan-rekannya yang tengah asik. Ada yang tengah bergoyang dan berdendang, ada juga yang mengiringi dengan sebuah pukulan meja.
“Nah ini dia, tokoh utama cerita. Kenalin, gue Hendrian panggil aja Aheng soalnya Hendri sama Ian hanya neng Uci semata yang boleh panggil.” Sorakan menuju ke arah Aheng yang kini turun dari meja namun setia dengan nyanyian Cendol Dawetnya.
“Sorry ya, emang berisik kelompok gue. Ini ada Bagas, Aheng, Janna anak MIPA, sama ini saudaranya Janna; Udin sama Madagaskar.”
“Madava, setan.” Jiza tak peduli dengan amukan Dava. Karena ia kini menatap seseorang yang mengenakan kacamata hitam dan tangan yang sibuk memainkan ponsel.
“Lah lu belom kenal dia, Jiz?” Bagas menatap Jiza. Membuat pemuda itu menurunkan kacamata dan memperlihatkan wajah orientalnya yang khas seperti koko-koko yang selalu Jiza lihat di Pasar Glodok sewaktu Imlek.
“Chesna, kelompok Papua. Salam kenal.” Jiza menyalami Chesna dan langsung duduk.
“Mabar kuy.” Udin memecahkan situasi dan langsung membuat semua orang membuka ponselnya. Jiza hanya melongo tak tahu hendak memainkan apa, karena ia hanya memiliki Kart Rider dan PUBG yang jarang dia buka bahkan naik level.
“Main PUBG, Jiz. Tenang lo mau noob sekalipun, gue bantu,” ujar Arga yang langsung membuat Jiza yakin untuk membuka aplikasi permainan battle ground tersebut.
“Jiza mending lo di belakang gue deh. Aih,” umpat Chesna ketika karakter Jiza terjatuh karena terkena tembakan brutal.
“Yah mati.” Jiza menaruh ponselnya. Sudah hampir tiga babak, pemuda itu selalu menjadi wasit karena kelalaiannya yang membuatnya tertembak dan kalah. Sampai satu kelompok itu memberi gelar kepada Jiza sebagai wasit abadi.
“Ntar gue bantu naikin level lo deh, Jiz. Sekarang balik-balik.” Chesna bangkit, mengenakan kembali kacamatanya dan pergi melenggang begitu saja. Sedangkan Arga kini mengapit Jiza untuk pergi meninggalkan kelompok itu. Karena mereka akan kabur dari pelajaran yang tersisa pada hari itu.