hvangrcnjun

di sinilah semua dunia Tara tertuang

Gerimies Band

โ€œYok, udah ditunggu sama Kak Nana sama Jeno disana.โ€ Mark, Haechan, Jisung, dan Renjun segera menyelesaikan pekerjaan mereka. Lampu-lampu tiap sudut ruangan kafe dipadamkan dan mereka melepas apron yang mereka kenakan. Lalu keluar dan berjalan memasuki studio NCity yang berada tepat disebelah kafe.

Read more...

๐‘จ๐’”๐’‚๐’ ๐‘ด๐’–๐’๐’‚ ๐‘ฎ๐’†๐’“๐’Š๐’Ž๐’Š๐’†๐’”

โ€œOkey Andy alias Jisung Park, kamu harus bisa keterima.โ€ Jemari raksasa Jisung beradu diatas keyboard komputer, menciptakan suara khas layaknya mesin ketik. Dalam waktu kurang lebih 2 jam, Jisung menyelesaikan seluruh berkas yang harus dipersiapkan untuk melamar. Lalu memasukkan semua berkas tersebut kedalam amplop coklat dan menaruhnya didalam tas ransel andalannya.

โ€œOkey. Sekarang waktunya tidur.โ€ Jisung mematikan lampu belajarnya dan bergegas tidur.

**

Keesokan paginya Jisung sudah rapi dengan kemeja putih dan celana jeansnya, mengendarai kendaraan bermotornya dan membelah hiruk pikuknya jalan hingga sampailah ia didepan kafe dengan nuansa minimalis dan hanya bertuliskan 'Gerimies Cafe' di dinding bangunan tersebut.

Jisung segera merapikan pakaiannya dan memasuki kafe. Lalu duduk disalah satu bangku yang tersedia. Ia langsung mengeluarkan airpodsnya dan memutar sebuah lagu berjudul Dear Dream.

Namun aktifitasnya untuk menenangkan pikiran harus ditunda karena sebuah tepukan dibahunya.

โ€œHai, gua boleh kenalan?โ€ tanya pemuda tersebut. Jisung melepas salah satu airpodsnya dan tersenyum sekaligus mengulurkan tangannya.

โ€œJisung, temen-temen sering manggilnya Andy.โ€ โ€œHai Andy, salken gua Renjun. Kalau mau cepet panggilnya Njun aja. Nih gua kenalin temen-temen gua, ada Nana, Nono, Kak Mark, sama Echan,โ€ ucap pemuda bernama Renjun tersebut sekaligus menjabat tangan Jisung dengan hangat.

โ€œEh Andy, lu dipanggil managernya tuh. Buruan masuk,โ€ ucap Jeno sambil menepuk pelan lengan Jisung. Jisung segera bergegas untuk memasuki ruangan tersebut dan menerima wawancara langsung dari manager sekaligus owner Gerimies Cafe yang baru ia ketahui dua hari setelah wawancara memiliki nama Chenle.

**

Satu minggu terlalui setelah wawancara tersebut. Ia mendapatkan kabar dari email ditengah kelas Pengantar bahwa ia diterima menjadi waiter di Gerimies Cafe. Sepulangnya dari kampus, ia segera menancapkan gasnya menuju Gerimies Cafe.

Saat ia memasuki kafe tersebut. Ia dikejutkan dengan orang yang ia kenali tengah menggunakan apron dan sedang sibuk menjalankan pekerjaannya.

โ€œLoh, Andy keterima juga ternyata,โ€ ucap Jeno. โ€œAndy, kamu langsung siap-siap dibelakang ya, ambil apronmu dibelakang. Lalu siap-siap,โ€ ucap Chenle. Jisung langsung menganggukan kepalanya dan langsung bergegas untuk mempersiapkan diri.

โ€œOkey Andy alias Jisung Park, kamu harus bisa keterima.โ€ Jemari raksasa Jisung beradu diatas keyboard komputer, menciptakan suara khas layaknya mesin ketik. Dalam waktu kurang lebih 2 jam, Jisung menyelesaikan seluruh berkas yang harus dipersiapkan untuk melamar. Lalu memasukkan semua berkas tersebut kedalam amplop coklat dan menaruhnya didalam tas ransel andalannya.

โ€œOkey. Sekarang waktunya tidur.โ€ Jisung mematikan lampu belajarnya dan bergegas tidur.

**

Keesokan paginya Jisung sudah rapi dengan kemeja putih dan celana jeansnya, mengendarai kendaraan bermotornya dan membelah hiruk pikuknya jalan hingga sampailah ia didepan kafe dengan nuansa minimalis dan hanya bertuliskan 'Gerimies Cafe' di dinding bangunan tersebut.

Jisung segera merapikan pakaiannya dan memasuki kafe. Lalu duduk disalah satu bangku yang tersedia. Ia langsung mengeluarkan airpodsnya dan memutar sebuah lagu berjudul Dear Dream.

Namun aktifitasnya untuk menenangkan pikiran harus ditunda karena sebuah tepukan dibahunya.

โ€œHai, gua boleh kenalan?โ€ tanya pemuda tersebut. Jisung melepas salah satu airpodsnya dan tersenyum sekaligus mengulurkan tangannya.

โ€œJisung, temen-temen sering manggilnya Andy.โ€ โ€œHai Andy, salken gua Renjun. Kalau mau cepet panggilnya Njun aja. Nih gua kenalin temen-temen gua, ada Nana, Nono, Kak Mark, sama Echan,โ€ ucap pemuda bernama Renjun tersebut sekaligus menjabat tangan Jisung dengan hangat.

โ€œEh Andy, lu dipanggil managernya tuh. Buruan masuk,โ€ ucap Jeno sambil menepuk pelan lengan Jisung. Jisung segera bergegas untuk memasuki ruangan tersebut dan menerima wawancara langsung dari manager sekaligus owner Gerimies Cafe yang baru ia ketahui dua hari setelah wawancara memiliki nama Chenle.

**

Satu minggu terlalui setelah wawancara tersebut. Ia mendapatkan kabar dari email ditengah kelas Pengantar bahwa ia diterima menjadi waiter di Gerimies Cafe. Sepulangnya dari kampus, ia segera menancapkan gasnya menuju Gerimies Cafe.

Saat ia memasuki kafe tersebut. Ia dikejutkan dengan orang yang ia kenali tengah menggunakan apron dan sedang sibuk menjalankan pekerjaannya.

โ€œLoh, Andy keterima juga ternyata,โ€ ucap Jeno. โ€œAndy, kamu langsung siap-siap dibelakang ya, ambil apronmu dibelakang. Lalu siap-siap,โ€ ucap Chenle. Jisung langsung menganggukan kepalanya dan langsung bergegas untuk mempersiapkan diri.